Monday, May 4, 2015

10:44 AM
4
ganbar ilustrasi melon
Mengkonsumsi buah melon selian rasanya yang khas dan nikmat banyak juga manfaatnya bagi tubuh manusia seperti sumber vitamin A, kaya akan kalium, banyak mengandung lekopen, dan bermanfaat juga bagi pencegahan penyakit diabties, stroke dan kanker, tetapi jika buah melon yang anda makan ternyata setiap minggunya di semprot dengan peptisida layak menyandang buah yang menyehatkan ????

Sudah banyak sekali referensi tentang bahaya peptisida terhadap tubuh manusia, untuk itu mari kita tinggalkan budaya bertani yang merugikan diri sendiri dan beralih ke pola bertani yang lebih sehat dan tentunya lebih murah...



Nah kali ini kita kan berbagi cara budidaya melon secara organik, tetapi sebelumnya mari kita sepakati dulu beberapa istilah berikut ini:
- Probiotik: adalah larutan pembenah tanah yang didalamnya terdapat beberapa bakteri yang menguntungkan bagi tanah, di pasaran yang paling sederhana adalah EM4 pertanian, SOT produksi HCS, Ajib/Rotan Produksi JKMP4.
-  Pestisida Organik (PIH-O): adalah larutan peptisida yang terbuat dari bahan-bahan organik yang sama sekali tidak membahayakan bagi manusia, misalnya phefoc produksi HCS, ROMA produksi JKMP4
- POC-V : Larutan pupuk organik cair yang mengandung unsur hara makro seperti N, P dan K yang telah disesuaikan dosisnya untuk masa pertumbuhan
- POC-G: Larutan pupuk organik cair yang mengandung unsur hara makro seperti N, P dan K yang telah disesuaikan dosisnya untuk masa pembuahan
- BOKASHI: adalah pupuk organik padat yang dibuat dan diproses dengan sistem fermentasi.

PEMBENIHAN MELON ORGANIK

  1. Benih direndam kedalam larutan PIH-O + PGPR selama 15 menit. jika ada benih yang mengapung sebaiknya di buang saja karena benih tersebut kurang baik.
  2. Kemudian benih disemaikan pada polybag, yang telah diisi tanah dan bokashi yang dicampur dengan perbandingan 3:1. Benih disemaikan dalam posisi tegak dan ujung calon akarnya menghadap ke bawah. Atau disemaikan pada tempat penyemaian khusus
  3. Benih ditutup dengan campuran abu sekam dan tanah dengan perbandingan 2:1 yang telah disiapkan, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, tidak mudah rebah. Untuk merangsang perkecambahan benih dengan menciptakan suasana hangat maka tutuplah permukaan persemaian dengan karung goni basah. Apabila kecambah telah muncul kepermukaan media semai (pada hari ke-3 atau ke-4) maka karung goni dapat dibuka.
  4. Bibit dipersemaian di siram setiap pagi hari. Mulai dari kecambah belum muncul sampai bibit muncul kepermukaan tanah. Untuk penyiraman digunakan tangki semprot. Saat menyemprot untuk penyiraman jangan terlalu kuat karena akan mengikis tanah media dan melemparkan benih atau kecambah keluar dari polibag. Apabila daun sejati keluar, penyiraman bibit baru dapat dilakukan embrat atau gembor. Saat cuaca panas, tanah pada polybag kering dan penyiraman perlu diulangi pada sore hari, jangan menyiram bibit tanaman pada siang hari karena akan menyebabkan air dan zat-zat makanan tidak dapat terserap akibatnya bibit menjadi kurus, kering dan layu. 
  5. Untuk pertumbuhan vegetatif bibit dapat dipacu dengan penyemprotan pupuk Probiotik + PGPR cukup dilakukan satu kali, yaitu pada saat umur bibit 7–9 HSS dengan konsentrasi 3-5 cc/liter. Pupuk akar tidak perlu ditambahkan selama pembibitan karena pupuk akar yang diberikan pada media semai telah mencukupi.
  6. Pada masa pembibitan penyemprotan PIH-O dilakukan apabila dianggap perlu. Konsentrasi penuh akan menyebabkan daun-daun bibit melon ini terbakar (plasmolisis). Penyomprotan PIH-O ini dilakukan terutama pada saat 2-3 hari sebelum bibit ditanam dilapangan.
  7. Bibit melon dipindahkan ke lapangan apabila sudah berdaun 4–5 helai atau tanaman melon telah berusia 10–12 hari.


PENGOLAHAN LAHAN MELON ORGANIK
Pembajakan
Untuk penanaman melon di dataran menengah-tinggi, struktur tanah biasanya sudah sangat gembur sehingga tidak memerlukan pembajakan. Lahan yang dibajak harus digenangi air lebih dahulu selama semalam, kemudian keesokan harinya dilakukan pembajakan ini cukup untuk membalik tanah sehingga cukup dilakukan sekali dengan kedalaman balikan sekitar 30 cm.

Pembentukan.Bedengan 
Buat bedengan dengan ukuran panjang bedengan maksimum 12–15 m; tinggi bedengan 30–50 cm; lebar bedengan 100–110 cm; dan lebar parit 55–65 cm.

Pengapuran
Dengan pengapuran akan menambah unsur hara kalsium yang diperlukan untuk dinding sel tanaman. Pengapuran dapat menggunakan dolomit/calmag (CaCO3 MgCO3) kalsit/kaptan (CaCO3). Setelah diperoleh pH rata-rata, penentuan kebutuhan dapat dilakukan dengan menggunakan data berikut ini :
a) < 4,0 (paling asam): jumlah kapur >10,24 ton/ha
b) 4,2 (sangat asam): jumlah kapur 9,28 ton/ha
c) 4,6 (asam): jumlah kapur 7,39 ton/ha
d) 5,4 (asam): jumlah kapur 3,60 ton/ha
e) 5,6 (agak asam): jumlah kapur 2,65 ton/ha
f) 6,1 – 6,4 (agak asam): jumlah kapur <0,75 ton/ha

Setelah proses pembuatan bedengan (panjang 15m) selesai taburkan Bokashi sebanyak 1 karung (ukuran karung 25kg untuk panjang bedengan 15 meter) untuk setiap bedengan selanjutnya semprotkan/kocorkan PIH-O, 1-3 hari kemudian kocorkan Probotik + Tricoderma secara merata keseluruh permukaan lahan. Kemudian campur/aduk tanah, setelah selesai tutup dengan mulsa dan biarkan selama 2 minggu jangan dulu dilubangi. Hal ini dilakukan supaya lahan sudah benar2 steril dan sehat untuk media tanam melon, juga kandungan unsur2 hara makro dan mikro siap diserap oleh tanaman.

Teknik Penanaman Melon Organik
Pembuatan Lubang Tanam
Untuk membuat lubang tanam dengan menggunakan pelat pemanas atau memanfaatkan bekas kaleng susu kental. Plat pemanas yang berupa potongan besi dengan diameter 10 cm, dibuat sedemikian rupa hingga panas yang ditimbulkan dari arang yang dibakar mampu melubangi mulsa PHP dengan cepat. Model penanaman dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk segi empat atau dia baros berhadap-hadapan membentuk segi tiga. Dengan jarak antar lubang 40-50 cm

Cara Penanaman
Bibit yang telah di semai + 3 minggu dipindahkan kedalam besar beserta medianya. Akar tanaman diusahakan tidak sampai rusak saat menyobek polibag kecil. Cetakan tanah yang telah berisi bibit melon, diletakkan pada lubang yang telah ditugal dan diusahakan agar tidak pecah/hancur karena bisa mengakibatkan kerusakan akar dan tanaman akan layu jika hari panas.

Perempalan
Perempelan dilakukan terhadap tunas/cabang air yang bukan merupakan cabang utama.

Pemupukan
Hari ke 1 : semprot/kocor dengan Probiotik + PGPR + Tricoderma
Hari ke 7 : semprot/kocor dengan PIH-O
Hari ke 14 : semprot/kocor dengan POC V
Hari ke 21 : semprot/kocor dengan PIH-O
Hari ke 28 : semprot/kocor dengan POC V
Hari ke 35 : semprot/kocor dengan PIH-O
Hari ke 40 : semprot/kocor dengan POC G
Hari ke 47 : semprot/kocor dengan PIH-O
Hari ke 54 : semprot/kocor dengan POC G
Hari ke 60 : semprot/kocor dengan POC G

Pengairan dan Penyiraman
Pengairan
Tanaman melon menghendaki udara yang kering untuk pertumbuhannya, tetapi tanah harus lembab. Pengairan harus dilakukan jika hari tidak hujan. Pengairan dilakukan pada sore atau malam hari.
Penyiraman
Tanaman di siram sejak masa pertumbuhan tanaman, sampai tanaman akan dipetik buahnya. Saat menyiram jangan sampai air siraman membasahi daun dan air dari tanah jangan terkena daun dan buahnya. Tujuannya adalah supaya tanaman tidak dijangkiti penyakit yang berasal dari percikan tersebut, kalau daun basah kuyup akan mengundang jamur sangat besar. Penyiraman dilakukan pagi-pagi sekali atau malam hari. Oleh karena itu ada pengairan di sekitar kebun besar sekali manfaatnya.

Pemangkasan
Pemangkasan yang dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yang dikehendaki. Tinggi tanaman dibuat rata-rata antara titik ke-20 sampai ke-25 (bagian ruas, cabang atau buku dari tanaman tersebut). Pemangkasan dilakukan kalau udara cerah dan kering, supaya bekas luka tidak diserang jamur. Waktu pemangkasan dilakukan setiap 10 hari sekali, yang paling awal dipangkas adalah cabang yang dekat dengan tanah dan sisakan dua helai daun, kemudian cabang-cabang yang tumbuh lalu dipangkas dengan menyisakan 2 helai daun. Pemangkasan dihentikan, jika ketinggian tanamannya sudah mencapai pada cabang ke-20 atau 25.

4 komentar:

  1. Mohon penjelasan ttg cara pemupukan yg benar dari umur 1 hr sd 60 hr apakah penyemprotan pupuk dilakukan diatas mulia sekitar media tanam atau mulsanya di buka dulu baru pupuk nya disemprot ke media tanam sehingga pupuk yg disemprot membasahi media tanam berikut tanahnya. Mohon penjelasannya. Trims

    ReplyDelete
  2. Mohon penjelasan ttg cara pemupukan yg benar dari umur 1 hr sd 60 hr apakah penyemprotan pupuk dilakukan diatas mulia sekitar media tanam atau mulsanya di buka dulu baru pupuk nya disemprot ke media tanam sehingga pupuk yg disemprot membasahi media tanam berikut tanahnya. Mohon penjelasannya. Trims

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk pemupukan tergantung pada media yang dipakai, jika memakai sistem dihidroponik pupuk cair bisa langsung dimasukkan kedalam instalasi pipa, jika menggunakan polybag atau lahan sawah yang ditutup mulsa bisa langsung dikocorkan dengan membuka mulsa atau membuat lubang di mulsa khusus untuk memasukkan pupuk cair, bisa juga dikombinasikan dengan semprot pada seluruh tanaman dengan konsentrasi larutan lebih encer

      Delete
  3. Ini pemupukan nya dosisnya berapa pertanaman

    ReplyDelete