Sunday, February 22, 2015

1:07 PM
Aktifitas pertanian tidak lepas dari kegiatan pemupukan, dengan pemupukan petani berharap mampu meningkatkan hasil pertaniannya semakin tinggi, sejarah pertanian Indonesia mencatat bahwa penggunaan pupuk anorganik (disebut: pupuk kimia) mulai digunakan oleh para petani di Indonesia sejak tahun 1980-an, pada waktu itu pemerintah mencanangkan penanaman padi dengan menggunakan pupuk kimia dan bibit unggul import.

Pada masa permulaan penggunaan pupuk kimia Indonesia tercatat pernah menjadi negara swasembada pangan, tetapi lambat laun hasil
produksi pertanian semakin menurun, petani mulai kelabakan karena tingkat kesuburan tanahnya semakin merosot, hal ini akibat dari penggunaan pupuk kimia secara teur menerus tanpa diimbangi dengan penggunann bahan organik sebagai penetralisir proses kimia tanah.


Pada era tahun 1990-an para penggiat pertanian mulai melakukan penyadaran kepada masyarakat tani yang sudah mulai ada ketergantungan pada pupuk kimia, dimulai dengan penggunaan pupuk organik yang dikenal dengan kompos, tetapi sebagian besar petani kurang tertarik karena dianggap kurang praktis, dari segi proses pembuatannya yang memakan waktu cukup lama yaitu sekitar 3 bulanan ini adalah faktor kendala utama bagi petani.

Baru setelah tahun 2000-an beberapa peneliti pertanian mulai melirik penggunaan bakteri yang menguntungkan sebagai pengurai sehingga pembuatan pupuk organik tidak memerlukan waktu cukup lama, hanya membutuhkan sekitar 1 - 2 minggu pupuk organik sudah siap digunakan, pupuk organik ini biasa disebut dengan pupuk bokashi. untuk lebih jelasnya tentang pupuk bokashi bisa di baca disini

0 komentar:

Post a Comment