Wednesday, July 2, 2014

1:05 AM
1
Untuk beralih teknik budidaya dari kimia ke organik tidak semudah membalikkan tangan, banyak sekali tantangan yang akan menghadang kita, terutama diri kita sendiri, karena bertani organik tentunya merubah kebiasaan yang selama ini telah lama kita lakukan, dengan metode baru, tantangan juga bisa berasal dari para pekerja kita yang selama ini mereka mesara nyaman dengan kebiasaannya... jadi bertani organik akan berhasil jika kita mau merubah kebiasaan....

Tentunya beralih dari kebiasaan lama yaitu yang selama ini
kita sangat tergantung pada pupuk kimia, baik pupuk padat maupun pupuk cair dan pestisida kimia, berharap akan mendapatkan hasil panen yang lebih menguntungkan, dan bukan itu saja, jika kita sudah memutuskan untuk beralih ke pola pertanian organik berarti kita secara tidak langsung nantinya kita akan mewarisi sebuah lahan yang subur yang penuh dengan humus bak tanah hutan kepada anak dan cucu kita...

Untuk kelebihan dan kekurangan bertani organik saya rasa anda sudah banyak mendapatkan referensi di tempat lain, karena kali ini kita akan membahas "budidaya padi secara organik", untuk lebih singkatnya mari kita bahas step by step budidaya padi organik.

Pengolahan Benih :
  • Pilihlah Benihpadi yang sudah teruji
  • Rendam benih dengan air hangat selama 15 menit
  • Rendam benih dengan Pestisida Organik selama 15 menit
  • Rendam dengan Pupuk Cair Organik selama 24 jam
  • Peram selama 2 jam
  • Penyemaian sebaiknya di dalam nampan/baki/wadah kecil dg media tanah dan bokashi 1:1
  • Usia penyemaian maksimum 14 hari


Pengolahan Lahan:
  1. Jangan buang sisa jerami panen sebelumnya dan potong sisa tanaman padi sampai rata dengan tanah
  2. Hamparkan Jerami hasil panen secara merata di seluruh lahan, jerami potong menjadi 3 - 4 bagian 
  3. Taburkan Kapur / Dolomit ( 500 kg untuk 1 Ha )
  4. Semprot dengan Pestisida Organik (200ml untuk 14 liter air ) diamkan selama 3 hari.
  5. Aliri air dan rendam selama 3 – 4 hari
  6. Kemudian cangkul / bajak untuk membalikan tanah,
  7. Setelah dibajak lahan direndam dengan air selama 3 - 4 hari setinggi 10 cm.
  8. Taburkan Pupuk Organik / bokashi secara merata (4 ton/ha, pada musim berikutnya bisa diturunkan jadi 3 ton/ha, pada musim berikutnya lagi cukup 2 ton untuk 1 ha)
  9. Rendam dengan air selama 3 - 4 hari
  10. Keringkan lahan kemudian wuluku / angler (bajak kedua kalinya dan ratakan)
  11. Buat dengan pola jajar legowo 35 – 35 – 35 – 35 – 40
  12. Tanam benih padi hasil penyemaian 1-2 batang, paling dalam 2 cm.
  13. Keringkan selama 2 hari
  14. Hari ke 3 beri air dengan tinggi 2 – 3 cm
  15. Lalandak (atau gasrok) pada hari ke 12
  16. Taburkan Pupuk Organik / bokashi (kebutuhan musim tanam pertama 2ton/ha, kedua 1 1/2 ton/ha dan musim selanjutnya 1 ton/ ha)
  17. Semprotkan Pupuk Cair Organik  dengan dosis 200ml untuk 15 liter air secara merata
  18. Keringkan selama 4 hari
  19. Beri air selama 10 hari
  20. Hari ke 35 Keringkan, lalandak (gasrok)  yg kedua dengan arah berlawanan dengan yang pertama
  21. Selanjutnya taburkan pupuk organik yang sudah matang secara merata, biarkan selama 10 hari. (kebutuhan musim tanam pertama 1ton/ha, kedua 3/4 ton/ha dan musim selanjutnya 1/2 ton/ ha)
  22. Aliri air naik turun sesuaikan dengan kondisi tanaman padi
  23. Pada usia 55 hari (pramudia/keluar bunga) keringkan selama 5 hari, semprot dengan Pupuk Cair Organik
  24. Beri air sampai buah warna hijau tapi sudah berisi
  25. Hari ke 63 keringkan selama 3 hari semprot lagi dengan Pupuk Cair Organik
Catatan:
Pemberian bakteri-bakteri yang menguntungkan sangat disarankan, guna mengembalikan kondisi tanah ke kondisi tanah seperti hutan, jika perlakuan organik sudah berlangsung sekitar 4 musim padi tanah anda akan kembali ke tanah yang sangat subur....



Alat Gasrok

Lalanda / Menyiangi pada dengan gasrok



1 komentar: