Pertanian dan peternakan keduanya adalah kesatuan yang hampir tidak bisa dilepaskan, keduanya saling membutuhkan, sebelum hadir mesin traktor petani memanfaatkan tenaga hewan untuk membajak tanahnya, begitu juga dengan kotoran padat hewan juga dimanfaatkan sebagai pupuk dan penyubur tanah, begitu juga hewan makanan satu-satunya adalah hasil pertanian baik itu pertanian yang sengaja difokuskan untuk kebutuhan hewan atau rumput dan dedaunan liar.
Nah kali ini kami akan membahas urine beberapa hewan yang bisa dimanfaatkan sebagai alternatif penyedia unsur hara makro dan mikro tumbuhan, selain itu jika kita memanfaatkan urine hewan secara maksimal akan memperoleh hasil pertanian yang bebas dari residu kimia, dan menjadikan lahan pertanian terbebas dari ketergantungan penggunaan pupuk kimia.
Pengelolaan limbah urine yang kurang baik akan menjadi masalah serius lingkungan peternakan tersebut. Selain menimbulkan bau tak sedap, keberadaan urine ternak bisa mengganggu kesehatan masyarakat. Limbah urine juga merangsang lalat dan nyamuk untuk datang dan berkembang biak di tempat timbunan limbah tersebut, akibatnya dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti disentri dan diare pada ternak itu sendiri, juga pada manusia yang berada di sekitar peternakan tersebut.
Urine merupakan salah satu limbah cair yang dapat ditemukan di tempat pemeliharaan hewan. Urine di bentuk di daerah ginjal setelah dieliminasi dari tubuh melalui saluran kencing (urineary) dan berasal dari metabolisme nitrogen dalam tubuh (urea, asam urat, dan keratin)serta 90 % urine terdiri dari air.Urine yang dihasilkan ternak dipengaruhi oleh makanan, aktivitas ternak, suhu eksternal, konsumsi air, musim dan lain sebagainya. Banyaknya feces dan urine yang dihasilkan adalah sebesar 10% dari berat ternak.
Agar urine hewan bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dan penyubur tanah terlebih dahulu melalui proses fermentasi, fermentasi adalah reaksi dengan menggunakan biokatalis untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Proses fermentasi dilakukan dalam media fermentasi yang disebut bioreaktor atau fermentor. Umpan yang masuk dalam fermentor disebut substrat. Substrat utama adalah sumber karbon yag diguankan oleh mikroorganisme untuk memberikan energi untuk pertumbuhan dan dan produksi produk akhir. Mikroorganisme juga membutuhkan nutrient lainnya. Fermentasi dengan menggunakan bakteri anaerobik dilakukan dengan tidak adanya udara. Mikroorgainsme ini mendapatkan oksigen dari bahan substrat yang memiliki ikatan kimia dengan oksigen.
Cara fermentasi Urine Hewan
alat yang perlu disiapkan adalah tong plastik atau wadah lainnya yang terbuat dari plastik (bukan logam) yang bisa ditutup rapat, bahan yang perlu disiapkan adalah urine itu sendiri, bakteri pengurai (probiotik) yang bisa anda dapatkan di toko-toko pertanian seperti em4, SOT, Rotan dan lain-lainnya, gula merah (gula kelapa atau gula aren).
bakteri pengurai dicampurkan dengan gulam merah yang telah didihkan dengan air (tunggu sampai dingin, karena ada beberapa bahteri yang mati jika pada suhu panas), masukkan ke dalam tong bersamaan dengan urine hewan, dosis tergantung jenis dan merk bakteri pengurai, secara umum 1 liter bakteri pengurai (probiotik) dengan 30 liter urine. Proses fermentasi membutuhkan waktu 2 minggu untuk mendapatkan hasil maksimal.
Dibawah ini Tabel kandungan unsur hara hewan
Selain hewan yang tercatum di atas urine dari kelinci perlu anda pertimbangkan karena urine kelinci mempunyai kandungan unsur hara makro rata-rata (N) 2,72% , (P) 1,1%, dan (K) 0,5% dan kandungan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan urine hewan yang lain seperti Sapi, Kambing , Domba, Kuda dan babi
Nah kali ini kami akan membahas urine beberapa hewan yang bisa dimanfaatkan sebagai alternatif penyedia unsur hara makro dan mikro tumbuhan, selain itu jika kita memanfaatkan urine hewan secara maksimal akan memperoleh hasil pertanian yang bebas dari residu kimia, dan menjadikan lahan pertanian terbebas dari ketergantungan penggunaan pupuk kimia.
Pengelolaan limbah urine yang kurang baik akan menjadi masalah serius lingkungan peternakan tersebut. Selain menimbulkan bau tak sedap, keberadaan urine ternak bisa mengganggu kesehatan masyarakat. Limbah urine juga merangsang lalat dan nyamuk untuk datang dan berkembang biak di tempat timbunan limbah tersebut, akibatnya dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti disentri dan diare pada ternak itu sendiri, juga pada manusia yang berada di sekitar peternakan tersebut.
Urine merupakan salah satu limbah cair yang dapat ditemukan di tempat pemeliharaan hewan. Urine di bentuk di daerah ginjal setelah dieliminasi dari tubuh melalui saluran kencing (urineary) dan berasal dari metabolisme nitrogen dalam tubuh (urea, asam urat, dan keratin)serta 90 % urine terdiri dari air.Urine yang dihasilkan ternak dipengaruhi oleh makanan, aktivitas ternak, suhu eksternal, konsumsi air, musim dan lain sebagainya. Banyaknya feces dan urine yang dihasilkan adalah sebesar 10% dari berat ternak.
Agar urine hewan bisa dimanfaatkan sebagai pupuk dan penyubur tanah terlebih dahulu melalui proses fermentasi, fermentasi adalah reaksi dengan menggunakan biokatalis untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Proses fermentasi dilakukan dalam media fermentasi yang disebut bioreaktor atau fermentor. Umpan yang masuk dalam fermentor disebut substrat. Substrat utama adalah sumber karbon yag diguankan oleh mikroorganisme untuk memberikan energi untuk pertumbuhan dan dan produksi produk akhir. Mikroorganisme juga membutuhkan nutrient lainnya. Fermentasi dengan menggunakan bakteri anaerobik dilakukan dengan tidak adanya udara. Mikroorgainsme ini mendapatkan oksigen dari bahan substrat yang memiliki ikatan kimia dengan oksigen.
Cara fermentasi Urine Hewan
alat yang perlu disiapkan adalah tong plastik atau wadah lainnya yang terbuat dari plastik (bukan logam) yang bisa ditutup rapat, bahan yang perlu disiapkan adalah urine itu sendiri, bakteri pengurai (probiotik) yang bisa anda dapatkan di toko-toko pertanian seperti em4, SOT, Rotan dan lain-lainnya, gula merah (gula kelapa atau gula aren).
bakteri pengurai dicampurkan dengan gulam merah yang telah didihkan dengan air (tunggu sampai dingin, karena ada beberapa bahteri yang mati jika pada suhu panas), masukkan ke dalam tong bersamaan dengan urine hewan, dosis tergantung jenis dan merk bakteri pengurai, secara umum 1 liter bakteri pengurai (probiotik) dengan 30 liter urine. Proses fermentasi membutuhkan waktu 2 minggu untuk mendapatkan hasil maksimal.
Dibawah ini Tabel kandungan unsur hara hewan
Selain hewan yang tercatum di atas urine dari kelinci perlu anda pertimbangkan karena urine kelinci mempunyai kandungan unsur hara makro rata-rata (N) 2,72% , (P) 1,1%, dan (K) 0,5% dan kandungan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan urine hewan yang lain seperti Sapi, Kambing , Domba, Kuda dan babi
0 komentar:
Post a Comment